Pages

Selasa, 19 Februari 2013

LEMPAR CAKRAM


1.             Pengertian lempar cakram 
Untuk memahami pengertian lempar cakram, terlebih dahulu kita memahami pengertian lempar cakram. Lempar adalah olahraga dengan melempar (lembing, peluru, martil, cakram)(W. J. S. Poerwadarminta, 1976 : 584). Sedangkan cakram sebuah benda kayu yang berbentuk piring berbingkai sabuk besi (Didi Sugandi, 1986 : 51). Jadi lempar cakram adalah salah satu nomor lomba dalam atletik yang menggunakan sebuah benda kayu yang berbentuk piring bersabuk besi, atau bahan lain yang bundar pipih yang dilemparkan.


2.    Teknik-teknik lempar cakram

a.    Cara memegang cakram
Ø Bagi yang tangannya cukup lebar, cara memegang cakram adalah dengan meletakkan tepi cakram pada lekuk jari-jari pertama. Jari-jari sedikit renggang dengan jarak yang sama antara satu dengan yang lainnya.
Ø Bagi yang tangannya lebar, cara memegangnya adalah dengan menghimpitkan jari telunjuk dan jari tengah, sedangkan jari lainnya agak renggang.
Ø Bagi yang jari-jarinya pendek cara memegangnya hampir sama seperti cara pertama, namun letak tepi cakram sedikit lebih ke ujung jari-jari.

b.    Gaya dalam lempar cakram
Ø Gaya samping
Sikap permulaan berdiri miring/menyamping kearah sasaran, sesaat akan memulai berputar lengan kanan diayun jauh ke belakang, sumbu putaran pada kaki kiri (telapak kaki bagian depan atau ujung) selama berputar lengan kanan selalu di belakang, pada posisi melempar badan merendah lengan kanan di belakang pandangan ke arah sasaran, setelah cakram lepas dari tangan kaki kanan melangkah ke depan berpijak dibekas telapak kaki kiri yang saat itu telah berayun ke belakang.
Ø Gaya belakang
Sikap pertama berdiri membelakangi arah lemparan sesaat akan berputar lengan kanan diayun jauh ke belakang pandangan mulai melirik ke kiri, saat mulai berputar ujung telapak kaki kiri sebagai sumbu dan tolakan kaki kiri itu pula badan meluncur ke arah lemparan, kaki kanan secepatnya diayun memutar ke kiri untuk berpijak, sesaat kaki kanan mendarat kaki kiri dengan cepat pula diayum ke kiri untuk berpijak dan terjadilah sikap lempar, setelah cakram lepas dari tangan kaki kanan segera diayun ke depan dan kaki kiri diayun ke belakang.

 
3.    Peraturan dalam lempar cakram
Lempar cakram harus dimulai dengan sikap berdiri seimbang dengan lingkaran lempar tanpa menginjak garis lingkaran. Pelempar tidak boleh meninggalkan lingkaran lempar sebelum juri mengatakan sah posisi berdirinya melalui setengah lingkaran bagian dalam.pelempar boleh menyentuh dinding bagian dalam dari balok batas lemparan tetapi tidak boleh menyentuh bagian atasnya. Lemparan akan diukur dengan lemparan yang ditarik dari bekas jatuhnya cakram yang terdekat ketepi dalam balok. Bila peserta lebih dari 8 orang, maka peserta akan diberi hak melempar sebanyak 3 kali, kemudian akan ditentukan 8 pelempar terbaik untuk mengikuti babak berikutnya (final). Bila peserta lomba 8 orang atau kurang, kesempatan melempar sebanyak 6 kali langsung final.

Lingkaran lemparan tersebut terbuat dari besi, baja atau bahan lain yang sesuai. Bagian atasnya dipasang rata dengan tanah diluarnya. Bagian dalam terbuat dari semen, aspal atau bahan lain yang kokoh tetapi tidak licin permukaannya bagian dalam harus datar lebih rendah 14 mm sampai 26 mm dari sisi atas tepi lingkaran.
Ukuran garis tengah sebelah dalam lingkaran lempar adalah 2,5 m, tebal besi lingkaran lempar 6 mm dan harus dicat putih. Garis putih selebar 5 cm harus ditarik dari bagian atas lingkaran besi sepanjang 75 cm pada kedua sisi lingkaran.



4.    Hal-hal yang harus diperhatikan dan dihindari dalam lempar cakram


Yang harus diperhatikan
·         Berputar dengan baik
·         Dorong cakram melewati lingkaran
·         Dapatkan putaran yang besar antara badan bagian atas dan badan bagian bawah
·         Capai jarak yang cukup pada saat melayang melintasi lingkaran
·         Mendaratlah pada jari-jari kaki dan putar secara aktif di atasnya
·         Mendarat dengan kaki kanan

Yang harus dihindari
·         Jatuh kebelakang diawal putaran
·         Berputar di tempat seperti gasing
·         Membungkukkan badan ke depan
·         Melompat tinggi di udara
·         Kaki terlalu tegang
·         Penenempatan kaki yang salah
·         Membawa berat badan pada kaki depan dan membiarkan jatuh
·         Membungkukkan badan ke depan atau terlalu kiri saat melepas



                      

0 komentar:

Posting Komentar

About me

 

naneun oasoyo.. Design by Insight © 2009